Oleh Dika Kurniawan

Shuai jiao adalah istilah Cina untuk gulat. Hal ini dapat disebut sebagai sistem seni bela diri atau olahraga.

"Jiao li" adalah seni bela diri bergulat yang dikembangkan di masa Dinasti Zhou (antara abad kedua belas dan ketiga SM). Bagian resmi dari program pelatihan Zhou militer atas perintah raja, jiao li umumnya dianggap sebagai seni bela diri tertua yang ada Cina dan merupakan salah satu seni bela diri yang sistematis tertua di dunia. li Jiao dilengkapi melemparkan teknik dengan pemogokan, blok, kunci bersama dan serangan terhadap titik-titik tekanan Latihan-latihan ini dipraktekkan di musim dingin oleh tentara yang juga berlatih memanah dan strategi militer dipelajari.

li Jiao akhirnya menjadi olahraga publik di Dinasti Qin (221-207 SM), yang dimiliki untuk hiburan pengadilan serta untuk merekrut para pejuang terbaik. Pesaing saling bergumul di panggung disebut "leitai" untuk pahala potensi yang dipekerjakan sebagai pengawal kepada kaisar atau instruktur seni bela diri untuk Militer Kekaisaran. Beberapa kontes akan berlangsung seminggu atau lebih, dengan lebih dari seribu peserta. li Jiao diajarkan kepada prajurit di China selama berabad-abad dan popularitasnya di kalangan militer Manchu dijamin pengaruhnya terhadap seni bela diri kemudian Cina melalui akhir dinasti Qing.

Istilah "Shuai jiao" dipilih oleh Akademi Guoshu Tengah (Zhong Yang Guo Shu Guan) dari Nanjing pada tahun 1928 ketika aturan kompetisi yang standar. Hari ini, Shuai jiao populer dengan Mongol Mongolia Dalam, di mana ia disebut "böhke," yang memegang kompetisi secara teratur selama acara budaya seni ini terus diajarkan di kepolisian dan akademi militer Cina..